BLOG ANEUK ACEH "IQBALICS" »

Minggu, 14 September 2008

Belajar dari "kegagalan lalat" dan "kesuksesan semut"

Adakah kegagalan itu? Nalar sehat akan menjawabnya dengan serentak, tentu saja ada. Namun di situlah letaknya. Gagal dan sukses adalah bagaimana kita mempersepsikan makna gagal dan sukses. Siapa saja mempercayai bahwa kegagalan itu ada, maka ia pasti gagal, dan sebaliknya, bila tidak mempercayai kegagalan maka ia akan sukses.

Ada 3 cara seharusnya pikiran memandang sebuah kegagalan :
Pertama, gagal itu tidak ada. Yang ada hanyalah hasil-hasil yang belum sesuai harapan. Bila saat ini ia sedang mengalami kegagalan, ia menganggap itu sebagai pijakan kuat dan pelajaran terbaik untuk langkah berikutnya. Sepanjang masih ada usaha, belum bisa dikatakan gagal.

Kedua, gagal itu (baca: hasil yang belum sesuai dengan harapan) itu manusiawi. Artinya kita bukanlah malaikat pencipta sukses. Hanya Tuhan Yang Maha Tidak Pernah Gagal. Dengan kegagalan menjadikan kita mendekat pada Dzat Yang Maha Tidak Pernah Gagal: Tuhan.

Ketiga, gagal itu pelajaran sangat berharga. Dengan mengalami gagal, bila kita terus berusaha bangkit, kita mendapatkan banyak pelajaran dalam hidup. Manusia hebat adalah manusia yang mau belajar dari kegagalannya. Dibalik kegagalan tersimpan sejuta pengalaman hidup yang tak ternilai harganya.

Lalu apa dong hubungannya dengan Lalat? Lalat adalah salah satu serangga yang tidak pernah belajar dari kegagalan dan tidak berani mencoba cara lain sehingga bisa meraih sukses. Orang yang gagal sesungguhnya seperti halnya lalat. Pernahkan anda melihat lalat berusaha keluar dan terhalang oleh sebuah kaca. Ia terus membentur-benturkan dirinya tanpa berusaha mencari jalan keluar, karena ia menggunakan cara-cara yang sama walaupun gagal untuk dilaluinya. Akibatnya lalat akan mati karena karena kehabisan tenaga dan mubazir menggunakan potensi dirinya.

Hal ini sangat berbeda jika kita melihat semut. Ia berusaha mencari alternatif-alternatif jalan untuk meraih tujuannya. Jika terhalang maka ia akan berusaha mencari jalan terbaik dan terdekat baginya untuk memperoleh apa yang menjadi tujuannya. Banyak hal yg bisa kita pelajari dari contoh-contoh makhluk ciptaan Allah.

Bagaimana dengan anda mau menjadi semut atau lalat??




0 komentar: